Rabu, 13 Oktober 2010

DRAMA PROFESI " AKU"

A D E G A N # 1
Situasi :
Seorang petani muncul berbusana petani dengan membawa cangkul.

Petani : kenalkan… saya petani, Saya selalu bekerja pagi, siang dan sore. Yah.. kalian
Bisa makan minum karena usaha saya. Bila ku stop maka kalian akan mati kelaparan. Betul tidak? (bertanya kepada penonton)
Nelayan : eh… eh… bodoh kamu petani, kenalkan aku adalah Nelayan. akulah yang
benar. Sebab kalau saya tidak menangkap ikan, maka makanan yang kamu makan tidak ada rasa, semua akan terasa hambar.
Pedagang : Hei petani.. juga kamu nelayan… kenalkan aku adalah Pedagang. Tanpa saya
hasil panenmu tidak akan tersalur dan juga ikanmu pasti busuk kalau tidak di jual. Jadi…manakah lebih mulia pekerjaan kita.
Guru : e….e…hhh… kalian ini bicara makanan aja! kenalkan aku adalah ibu guru
Upik, pantaslah kalian bodoh semua.
Murid : Hei, ibu guru…. Jangan sombong yah... tanpa kami kamu tidak bergaji.
Petani+Nelayan+Pedagang : baru guru sudah sombong. Permisi…
Guru : Hei…. Murid, nasibmu tergantung pada pulpen ini. Jika saya tuliskan kamu
tidak lulus, maka kamu tidak lulus. Tanpa saya kalian tidak bisa tulis baca.
Guru : eh, murid. Coba baca. B-U..?
Murid : BU
Guru : D-I…?
Murid : DI.
Guru : gabungkan!
Murid : B-U; BU, D-I; DI = TULANG
Guru : ih… bodoh (menjewer telinga murid) BUDI. Terus M-a..?
Murid : MA
Guru : K-A..?
Murid : KA
Guru : tambah N
Murid : KAN
Guru : gabungkan
Murid : M-A; MA, K-A;KA, tambah N, Nasi
Guru : makan! (dengan nada geram)
Murid : Nasi (merasa tidak bersalah).
Guru : kamu tidak naik kelas!
Murid : Bu.. aku sudah 4 tahun kelas 1, masa kelas 1aja harus 5 tahun. ngambil
sarjana aja 5 tahun.
Guru : kamu akan diberikan gelar MA = Mahasiswa Abadi. Permisi!
Murid : Malu bu… malu… oh malu… (pergi berlalu sambil menangis meraung-raung)
Pengusaha : (berjalan dengan langkah sibuk sambil berteleponria)
Memang… semua itu benar.. tapi… tanpa aku pelajar nantinya akan pengangguran. Kenalkan.. aku seorang pengusaha… karena aku maka pasar ekonomi dunia dapat berkembang. Halo… pak bakri.. tolong di kirim barang pesanan Perusahaan Citra sekarang juga.
Arsitek : Jangan sombong.. tanpa aku usahamu sia-sia. Kenalkan.. aku adalah seorang
Arsitek. Aku dapat mendisain gedung-gedung bertingkat, gedung-gedung
pencakar langit. Kalian bisa tidur nyaman di rumah itu karena usaha saya.

A D E G A N # 2
Situasi :
Music mengalun, 3 orang model sedang berakting/ berjalan di calt walk dengan peragaan busana. Setelah beberapa kali berjalan lenggok mereka berdialog.

model 1 : Kenalkan… aku adalah model Luna Maya…. Yah… jadi modeling itu
harus lihai, betul tidak?
model 2 : Yah, benar… karena keahliankulah maka sekarang saya menjadi seorang
model (memperlihatkan wajah seorang models), kenalkan… aku model
ke-ce-wa-ti (memberi salam cium ke penonton).
Model 3 : ya… tapi masalah models aku yang lebih senior…. Kalian kan baru
model kemarin… belum pantas bangga-banggain diri. (tunjuk dada dengan kedua jari telunjuk) Ni.. diri ini sudah puluhan tahun jadi model, tapi diri ini tiada pernah sombong.. sombong…sombong. (dengan logat jawa memperkenalkan diri) Kenalkan…. Aku Model Span Garon
Pernah menjadi finalis Putri Indonesia….
Model 1 : Juara berapa ?
Model 3 : he…he… he… belum tahu dia. Kalau juara, yah sudah jadi putri dodol..
Meneger models : hei… hei… berantam saja kerja kalian…. Apa sih untungnya. Sekarang
ber ANTAM, besok ber Antam, lusa ber ANTAM, lagi-lagi ber ANTAM, lagi-lagi ber ANTAM, bosan. Heh.. dengar yah… tanpa usaha saya maka kalian tidak laku… palingan cuman di suruh peragakan baju tidur.
model 2 : Yah, bos… pecat saja dia itu, sok tinggi, merasa jago padahal cuma
model kampung!
Model 3 : apa kamu bilang? belum tahu siapa saya yah….
Meneger models : hei… hei… stop! Stop! Pusing.. pusing… nah kalian boleh pulang…
Model 3 : bos… kapan kami dipanggil lagi?
Meneger models : sampai kucing TAK berkumis lagi.
Model 1+2+3 : Hu…. Hu…hu… ayo pulang… (meninggalkan pentas)
Meneger models : dasar model kampungan…..
Rentenir : (membawa tas sandang yang lumayan besar) kenalkan…. Aku adalah
Rentenir. Apa pun yang kalian katakan tentang pribadi saya, aku tidak perduli. Karena semua yang kalian lakukan sia-sia jika tanpa ini. Ni… ni ,,,, perhatikan tas ini. uang semua….. (menjajakan uangnya seperti jualan kue) Duit…. Duit…. Duit… ada yang mau utang?
Meneger models : hei… rentenir, jualan kok jual uang!
Rentenir : kamu tidak tahu yah…. Tanpa uang semua usahamu sia-sia. Permisi.


A D E G A N # 3
Situasi :
2 orang anak muda sedang main gitar dan bernyanyi. Pada saat yang bersamaan 2 orangtua sedang berbincang-bincang.
Orangtua : Hei anak muda, sudah tahu orang tua lagi bicara rebut lagi.
Anak Muda : Hei, orang tua… sudah tahu ribut, bicara-bicara lagi.
Orangtua : Dasar anak jaman sekarang, dinasehati malah melawan.
Anak Muda : Dasar orang tua sekarang, mau menang sendiri.
Orangtua : Kami sudah tua,.. kalian harus mengalah. kalian harus hormat
Anak Muda : kalian dulu juga muda kok.(kembali bermain gitar).
Orangtua : Hei anak muda, tidak bisakah kalian dibilangi?????
Anak Muda : Hei, orang tua… tidak bisakah kalian maklum????
Orangtua : mari kita pergi..
Anak Muda : kok tidak sedari tadi!

A D E G A N # 4
Situasi :
Seorang anak menangis mencari ibunya.
Anak : Oh.. ibu…kemanakah aku akan mencarimu…
Ibu : (melintas dengan wajah angkuh) hei…. Kamu mencari siapa????
Anak : mencari ibu saya…
Ibu : memangnya ibu kamu siapa??? Dan dimana???
Anak : kalau sudah tahu… mana mungkin saya mencari-cari lagi…
Ibu : Dunia ini tidak selebar daun kelor, ibarat mencari jarum di tumpukan jerami.
Anak : Ya .. bu… tapi aku punya foto…
Ibu : mari coba kulihat. oh.. my god, tidak… tidak..
Anak : bu…. Bu… ada apa…
Ibu : ini kan foto saya, bego….
Anak : oh iya yah… berarti kamu adalah ibu ku… oh ibu… ibu….
Ibu : ih… siapa sudi punya anak seperti kamu, ih amit-amit deh…
Anak : oh… ibu…
Ibu : jika benar apa kamu punya tanda lahir?????
Anak : iyah… di badanku ada gambar tato…. Uhu.. uhu…
Ibu : ngak ah… aku malu mengakui kamu sebagai anakku…
Anak : oh.. ibu.. kamu tidak mau mengakui saya anakmu… kamu adalah ibu
durhaka….
Ibu2 : Hei… ada apa dengan kalian??? Kenalkan aku adalah seorang ibu! Ibu
Subondo. Apakah kalian ingin melamar menjadi seorang anak, silahkan kirim email anda ke WWW.ibu Asuh.com
Anak : Yah… benar aku akan ikut kamu.
Ibu2 : Tapi Kamu bayar dulu uang DP nya. Dianggap seperti anak kandung 10 Juta,
setengah kandung 7,5 juta.




A D E G A N # 5
Situasi :
Seorang dokter dan suster melintas.
Dokter : Kenalkan… aku adalah dokter boyke. Aku sangat dibutuhkan oleh
manusia. Tanpa aku mereka akan jatuh sakit bahkan mati. Betul tidak???
Suster : benar dok… tanpa kita, maka mereka semua akan dilanda penyakit. Maka
Kematian akan menghampirimu, ih.. serem… auuuuuuung…
Pasien : He.. pak dokter dan ibu suster…. Tanpa kami, kalian tidak berfungsi.
Karena kami maka ilmu kalian bisa berkembang, bahkan kami sering kalian buat bahan praktek sehingga banyak yang menderita karena maal praktek. Lihatlah aku tidak cantik lagi, itu karena kamu suntik, suntikan jelek.
Suster : ih.. dasar kamu dari sononya sudah jelek…
Pasien2 : (memegangi perut) tolong… tolong.. perutku sakit.(tergelatak di lantai)
Dokter : Oh ya… coba diperiksa dulu (memeriksa perut pasien). Oh iya ada
gangguan di bagian perut.
Pasien 2 : Ya.. dokter, aku belum makan 1 hari ini jadi aku lapar sekali.
Dokter : bilang dari tadi lapar, tidak harus pakai periksa-periksaan.

A D E G A N # 6
Situasi :
Reporter : Selamat malam pemirsa, saya reporter TV -NATEAL meliput suatu adegan
pertemuan antara seorang anak dengan ibunya. Suasana penuh haru dan isak tangis yang begitu memilukan sehingga membawa kita merasa terenyuh mendengarkannya. Bagaimanakah kisah mereka mari kita dengarkan.
Anak : Oh.. ibu…akuilah aku sebagai anakmu.
Ibu : baiklah nak… aku tidak ada pilihan lain, aku harus terima.
Anak : thanks yah bu, sudah terima saya.
Ibu : Yeah.. You are wellcom.
Reporter : bagimana perasaannya dek setelah bertemu dengan ibu kandungnya???
Anak : yah saya merasa senang dan gembira.
Reporter : bagimana perasaannya bu setelah bertemu dengan anak kandungnya???
Ibu : (menangis) oh… aku sedih…
Reporter : apakah ibu merasa terharu???
Ibu : Oh… bukan itu, terpaksa… aku takut dibilang ibu durhaka.
Reporter : Demikianlah pertemuan seorang anak dengan ibunya yang sekian lama
ditunggu-tunggu. Saya Nirina zubir dari TV-NATEAL melaporkan.

3 komentar:

  1. jdi akhir dari cerita ini semua ap??

    BalasHapus
    Balasan
    1. akhirnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan mereka semua pun lari tunggang langgang

      Hapus
  2. akhirnya jatuhlah meteor coklat membanjiri ladang gandum terjadilah coco crunch

    BalasHapus